close

Siapa makhluk hidup di atas bumi ini yang tidak butuh air? Coba anda bayangkan jika anda selama tiga hari berturut-turut hidup tanpa memasukan air setetes pun ke dalam tubuh. Pasti anda akan sekarat, dan sebaiknya memang jangan dicoba. Begitu juga dengan makhluk lain di dunia ini, semua membutuhkan air dalam kadar tertentu untuk menunjang hidupnya.

Kekurangan air bisa menimbulkan masalah serius, kebanyakan air bisa menimbulkan masalah yang juga tidak kalah seriusnya. Air dalam jumlah massive yang tidak bisa dikelola dengan baik maka bisa mengancam jiwa makhluk hidup. Bagaimana air dalam jumlah sangat besar tersebut ? Misalnya saja air yang terdapat dalam waduk atau dam atau bendungan. Air dalam infrastruktur pengairan ini berfungsi untuk menahan selama mungkin air berada di atas permukaan bumi, tidak mengalir ke laut, agar bisa dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia.

Waduk atau embung biasanya dibuat di daerah yang curah hujannya sedikit. Curah hujan yang sedikit itu tentu saja menghasilkan kumpulan air yang sedikit juga. Nah, kumpulan air yang sedikit ini, kalau dikumpulkan dalam waktu yang lama akan bertambah semakin banyak dan dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama pula. Kalau air yang sedikit itu tidak dikumpulkan atau istilahnya di konservasi maka air secara alami akan menguap ke langit dan mengalir ke daratan yang lebih rendah hingga ujungnya ke laut.

Bagi Aceh, waduk atau embung banyak dibangun di daerah pantai timur, mulai dari Aceh Besar, Pidie hingga Tamiang. Ini dapat dimaklumi karena curah hujan di daerah-daerah ini relatif kecil. Sedangkan kebutuhan air baik untuk minum, pertanian, industri dan sebagainya berlangsung sepanjang tahun. Sedangkan di pantai barat seperti Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Singkil nyaris tidak ada dibangun waduk atau embung mengingat curah hujannya relatif besar dan berlangsung lama. Wilayah ini cenderung membangun saluran agar air cepat mengalir sehingga tidak terjadi banjir.

Membangun infrastruktur pengairan bukanlah hal yang mudah, juga bukanlah hal yang sulit jika memang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Waduk yang baru saja selesai dibangun seperti waduk Keuliling di Aceh Besar merupakan sebuah waduk yang lumayan besar (+ 40 hektar) dan diharapkan dapat mengairi persawahan sekitarnya. Waduk ini diharapkan dapat bertahan ratusan tahun.

Maka berhati-hatilah dengan air. Kecil menjadi teman, besar menjadi lawan. Bukan sekedar lawan biasa, tapi bisa juga menjadi “pembunuh” nomor wahid.

Tags : banjirbencana

Leave a Response