close

February 2014

Perubahan Iklim

Modifikasi Cuaca Bukan Solusi Perubahan Iklim

Pemanasan global, yang dicirikan dengan terus bertambahnya emisi gas rumah kaca, akan meningkatkan curah hujan di bumi rata-rata 7% dibanding masa praindustri. Peningkatan curah hujan ini – bersama dengan korupsi dan salah kelola lingkungan – meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, erosi dan tanah longsor.

Sejumlah negara – tak terkecuali Indonesia – berupaya mengatasi dan mengurangi dampak pemanasan global ini dengan memodifikasi iklim. Teknik modifikasi ini dikenal dengan istilah “geoengineering”. Penelitian terbaru dari National Center for Atmospheric Research (NCAR) mengungkapkan, modifikasi iklim ternyata berdampak negatif pada lingkungan.

Modifikasi iklim akan mengurangi curah hujan, meningkatkan risiko kekeringan dan kekurangan air di berbagai wilayah di bumi. Menurut NCAR, modifikasi iklim akan menurunkan curah hujan hingga 5-7% di wilayah Amerika Utara, Asia Timur dan wilayah-wilayah lain. Secara rata-rata, modifikasi iklim akan menurunkan curah hujan di bumi hingga 4,5%.

“Modifikasi tidak bisa menjadi solusi (untuk mengatasi krisis iklim),” ujar Simone Tilmes, ilmuwan NCAR yang memimpin penelitian ini. “Curah hujan tidak akan bisa kembali normal seperti pada masa praindustri,” tuturnya.

Ilmuwan memertimbangkan beberapa jenis modifikasi iklim untuk mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim. Jenis modifikasi tersebut adalah dengan menangkap CO2 sebelum masuk ke atmosfer serta penyebaran partikel sulfat serta menempatkan kaca di atmosfer untuk memantulkan kembali radiasi matahari ke luar angkasa.

Penelitian ini berfokus pada upaya modifikasi yang kedua yaitu upaya “memayungi” bumi dari radiasi matahari. “Jika Anda tidak menyukai pemanasan global, Anda bisa mengurangi cahaya matahari yang mencapai bumi. Upaya ini akan mendinginkan iklim. Namun jika hal itu Anda lakukan, curah hujan akan menurun dalam jumlah besar. Tak ada solusi yang saling menguntungkan di sini,” tuturnya.

Tim peneliti menyatakan, ada dua alasan penurunan curah hujan jika radiasi matahari dicegah memasuki bumi. Alasan pertama adalah menurunnya proses evaporasi/penguapan air laut. Dalam siklus hujan, sinar matahari menguapkan air laut. Uap air laut ini kemudian memasuki atmosfer membentuk awan hujan. Awan hujan ini kemudian terbawa angin menyebar ke berbagai wilayah.

Alasan kedua berhubungan dengan tanaman. Saat emisi CO2 semakin banyak, tanaman akan menutup sebagian stomata mereka. Stomata adalah celah-celah pada daun yang berfungsi menyerap CO2 dan melepaskannya kembali dalam bentuk O2 melalui proses fotosintesis.

Saat stomata tertutup sebagian, jumlah air yang menguap dari tanaman akan semakin sedikit. Sehingga, saat radiasi berkurang, kapasitas fotosintesis juga akan berkurang, stomata akan semakin tertutup. Alhasil, penguapan air dari tanaman makin berkurang, atmosfer akan semakin dingin dan lahan akan semakin gersang.

Sumber: Hijauku.com

read more
Hutan

Merancang Masa Depan Penjaga Hutan Aceh

Sejumlah LSM internasional berinisiasi melaksanakan program menjaga hutan dengan merekrut warga sebagai penjaga hutan atau yang biasa disebut Ranger. Donor pun banyak memberikan bantuan pendanaan dan teknis pelaksanaan. Namun sejatinya proyek, tentu tidak bisa berjalan terus menerus, selalu ada masa berakhirnya. Salah satu proyek yang kini tutup adalah Program Community Ranger Programme yang dilaksanakan di enam kabupaten Aceh.

Program ini dilaksanakan oleh LSM Fauna dan Flora International (FFI) dengan dukungan World Bank yang memakai dana bantuan Pemerintah Australia dan Belanda. Program Ranger jaga hutan ini sendiri berada di bawah payung besar program yang bernama Consolidating Peace Development in Aceh yang berlangsung dari tahun 2011-2013.

Di akhir program, FFI melakukan ekspose program pada hari Senin (10/2/2014) bertempat di Aula Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang dihadiri sejumlah aktivis LSM dan Dinas Kehutanan propinsi dan kabupaten. Staff FFI, Munawar Kholis, melakukan presentasi menjelaskan capaian-capaian program.

Community Ranger ini didesain bukanlah untuk menjalankan penegakan hukum kehutanan dalam kegiatannya. ” Tidak ada upaya represif dari Community Ranger karena tidak ada kewenangannya selama 1,5 tahun bertugas,” kata Kholis. Ada 18 Community Ranger di enam kabupaten yang masuk dalam wilayah Hutan Ulumasen dengan total anggota 350 anggota, tambahnya.

Community Ranger ini melakukan pemantauan kondisi hutan untuk mencegah kerusakan hutan melalui kegiatan patroli rutin. Ranger dalam melaksanakan tugasnya sering menemukan illegal logging, perburuan dan ancaman terhadap satwa liar langka, penanggulang konflik satwa dan penanggulangan bencana kebakaran hutan.

” Hasil pemantauan ini kemudian dilaporkan dalam bentuk angka-angka dan dibuat pemetaannya (Mapping and Reporting). Dengan kata lain Ranger melakukan pemantauan hutan secara halus karena mereka sering berpatroli di daerah yang tinggi temuan. Memang tidak diambil tindakan hukum karena tidak ada kewenangannya,” jelas Kholis.

Namun dengan patroli rutin yang dilakukan, temua-temuan semakin lama menunjukan trend berkurang jumlahnya. Patroli sering menemukan jerat yang dipasang untuk hewan liar dan mereka membongkar jerat-jerat tersebut. Seperti di daerah Pidie, kata Kholis, tim pernah menemukan 23 jerat harimau yang sengaja dipasang. ” Ada indikasi kuat perburuan Harimau di Pidie,” ucapnya.

Sekali jalan, tim patroli yang beranggotakan 3 sampai 4 orang bisa menghabiskan waktu 2 atau 3 hari berada dalam hutan. Ranger tidak diberi gaji, hanya diberi dana operasional semata namun mereka diberikan bantuan untuk meningkatkan mata pencarian dibidang pertanian atau peternakan.

Hasil-hasil temuan ini selain dilaporkan secara resmi ke organisasi juga disampaikan kepada masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan Community Outreach (pertemuan dengan masyarakat) untuk dicarikan solusinya. Hasilnya semakin lama intensitas logging semakin berkurang. Ranger berpatroli di luar wilayah kawasan hutan lindung tetapi mereka memastikan bahwa temuan-temuan mereka berasal dari bagian dalam hutan lindung.

” Patroli bukanlah solusi dari kerusakan hutan, tapi ini alat pemantauan hutan melalui kegiatan patroli. Mungkin kalau ada penindakan hukum trendnya akan berkurang terus,” kata Kholis. Kholis juga menyampaikan anggota Ranger enggan melaporkan pelanggaran hukum kepada aparat yang berwenang karena berefek kepada mereka sendiri. Misalnya saja mereka ikut diperiksa ataupun mendapat ancaman dari pelaku perusakan hutan.

Koordinasi dengan Pemerintah

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNBL) Andi Basrul yang hadir dalam acara tersebut menyarankan ke depan dilakukan koordinasi yang erat bersama aparat pemerintah. ” Libatkan orang BKSDA dalam patroli, dan harus disiapkan landasan hukum yang kuat,” katanya.

Ketua lembaga Strategic Resource Initiative (SRI), Yacob Ishadamy, menyatakan bahwa selama ini ada inisiatif dari masyarakat untuk menjaga hutan. ” Namun ke depan bagaimana? Setelah program ini berakhir bagaimana dengan pendampingan masyarakat di tingkat basis? Harus ada kebersamaan dalam menjaga hutan,” ujarnya. Federasi Ranger yang telah dibentuk bagaimana ke depan? Sambungnya.

Saat ini telah dibentuk Federasi Ranger Aceh pada tanggal 15 Desember 2013 dengan Sekjen Yacob Ishadamy. Federasi ini menaungi sekitar 364 orang.

Saat diskusi dari peserta lain juga banyak bermunculan pertanyaan bagaimana dengan nasib penjaga hutan ini di masa depan? Para Ranger telah mendapatkan pelatihan SAR, navigasi dan penggunaan GPS, survival, Patroli Monitoring, identifikasi biodiversity, community Outreach dan sebagainya. Ini merupakan asset yang sangat besar dan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan. Apalagi penjaga hutan dari pemerintah atau Polisi Hutan tidak banyak berfungsi, kurang bergerak di lapangan, lebih banyak mangkal di kantor saja dengan alasan tidak ada dana.

Sebelumnya beberapa program serupa juga telah dilaksanakan oleh Aceh Forest and Environment Project (AFEP) yang dilaksanakan sekitar tahun 2009. Proyek ini juga mendedikasikan diri kepada penyelamatan hutan melalui pembentukan Ranger di berbagai tempat. Sayangnya usai proyek, tidak terdengar lagi kabarnya.

Kholis, menanggapi kekhawatiran peserta mengatakan bahwa Ranger bentukan FFI ini tetap melaksanakan patroli usai dukungan dari program berakhir. ” Mereka tetap melakukan monitoring konflik satwa,tetapi tentu usahanya tidak sebesar dulu lagi. Kehadiran patroli sangat simpel, jika ada temuan catat dan laporkan. Hal ini membuat segan para pelaku,” kata Kholis. Anggota ranger ada juga yang bekas pelaku illegal logging, mantan kombatan dan pemburu hewan liar. Jadi mereka tahu persis medan.

read more
Green Style

Maskapai ini Terapkan Penerbangan Ramah Lingkungan

Sebagai salah satu maskapai penerbangan terbesar di Amerika Serikat, maskapai penerbangan ini baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memulai kampanye penerbangan ramah lingkungan dengan mengganti cangkir styrofoam dalam setiap penerbangan dan juga di lounge bandara.

Sebagai penggantinya, United Airlines akan menggunakan cangkir MicgroGREEN’s InCycle, sebuah perusahaan startup berbasis di Washington, yang memproduksi cangkir dengan 50 persen bahan bakunya berasal dari daur ulang.

Rencananya, mulai bulan Maret mendatang, cangkir baru tersebut akan muncul dalam penyajian minuman bagi penumpang di setiap penerbangan United Airlines. Cangkir ramah lingkungan itu akan mengganti cangkir non-daur ulang yang biasanya digunakan untuk minum kopi dan minuman panas lainnya.

Maskapai ini menjelaskan, bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengurangi limbah.

Selama enam tahun terakhir, United berhasil mendaur ulang kaleng aluminium, kertas dan plastik dari limbah yang dihasilkan dalam pesawat terbang dan fasilitas milik maskapai.

Sumber: Foxnews/beritasatu.com

read more
Kebijakan Lingkungan

Cina Perpanjang Subsidi Mobil Listrik Atasi Polusi

Kementerian Keuangan Cina menyatakan akan memperpanjang program subsidi bagi pembeli kendaraan bertenaga listrik setelah rezim subsidi untuk memerangi polusi itu berakhir masa berlakunya tahun 2015.

Kebijakan subsidi yang ada akan berakhir pada 2015 sesuai rencana, dengan rezim baru yang berlaku setelah itu untuk menjaga keberlanjutan kebijakan, demikian pernyataan Kementerian Keuangan Cina pada Sabtu di laman resminya seperti dikutip kantor berita Reuters.

Laman resmi kementerian itu juga menyebutkan bahwa detil tentang kebijakan subsidi yang baru akan dijelaskan lebih lanjut namun tidak menyampaikan kapan penjelasan akan disampaikan.

Subsidi ini dirancang untuk membantu Cina memenuhi tujuan untuk menempatkan setengah juta kendaraan dengan energi baru, yang didefinisikan sebagai kendaraan all-electric baterai dan kendaraan hibrid plug-in “hampir seluruhnya elektrik” di jalanan pada 2015 dan lima juta kendaraan pada 2020.

Polusi di kota-kota, sebagian disebabkan oleh lonjakan penjualan mobil dalam beberapa tahun terakhir, merupakan isu hangat bagi para pemimpin Cina, dan beberapa langkah telah diperkenalkan untuk mengatasi masalah itu, termasuk di antaranya pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar bensin.

Subsidi yang berlaku saat ini sampai 60 ribu yuan (9.800 dolar AS) untuk mobil all-electric baterai dan 35 ribu yuan untuk kendaraan hibrid plug-in “hampir seluruhnya elektrik” diperpanjang tiga tahun pada akhir 2012.
Sumber: republika.co.id

read more
Tajuk Lingkungan

Ayo Jadi Jurnalis Lingkungan di Greenjou

Ada banyak orang sekarang yang menyatakan dirinya sebagai pecinta lingkungan. Kecintaan kepada lingkungan ini ditunjukkan dengan bergabung dalam organisasi pecinta lingkungan seperti kelompok pecinta alam, kelompok bersepeda, kegiatan berkebun bareng, membuat pentas-pentas dengan tema selamatkan lingkungan. Atau yang lebih mantap lagi bergabung dengan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan.

Menjadi aktivis di LSM lingkungan tentu banyak banyak manfaatnya dalam mengembangkan rasa cinta lingkungan. Beraktivitas dalam sebuah lembaga yang telah terstruktur rapi, mempunyai program kerja dan telah dikenal oleh banyak pihak. Banyak peluang untuk mengembangkan kreativitas dalam sebuah organisasi lingkungan. Tetapi bukan berarti tidak beraktivitas dalam organisasi lingkungan maka anda tidak berhak disebut pecinta lingkungan. Ada banyak cara untuk mengekspresikan kecintaan anda pada alam sekitar. Salah satunya menulis sebanyak-banyaknya tentang isu lingkungan.

Ada banyak sekali isu lingkungan yang saat ini perlu diekspose agar masyarakat luas mengerti dan menyadarinya. Ada isu air bersih, pencemaran udara, galian C, bencana, perubahan iklim, hutan atau yang saat ini sedang trend dibicarakan yaitu REDD (Reduction emission from Degradation and deforestation) atau pengurangan emisi dari kerusakan lahan dan penggundulan hutan. Tema-tema lingkungan ini perlu terus dituliskan agar masyaraka luas mendapat pengetahuan, kemudian masyarakat bisa mendukung pelestarian lingkungan tersebut. Namun sayangnya belum banyak orang menceburkan dirinya khusus menjadi jurnalis lingkungan.

Green Journalist Aceh (Greenjou), sebuah organisasi jurnalis yang konsen pada isu-isu lingkungan mengajak anda untuk bergabung menjadi anggota. Profil organisasi Greenjou dapat dilihat disini. Jika Anda tertarik untuk bergabung, silahkan mengirimkan CV beserta foto dan disertai dua contoh artikel yang berkait dengan lingkungan ke email: redaksi@greenjournalist.net. Tidak ada persyaratan khusus lain selain berumur dibawah 30 tahun dan penduduk Aceh.

Ini bukanlah lowongan pekerjaan ! Tetapi kami ingin mengajak anda bersama-sama berjuang menyelamatkan lingkungan di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya. Anggota Greenjou nantinya akan mendapatkan training menulis dan bimbingan secara rutin agar dapat menjadi jurnalis lingkungan yang mumpuni.

Tidak ada batas waktu pendaftaran, karena pendaftaran anggota terus dibuka sepanjang tahun. Ayo menjadi jurnalis lingkungan sekarang!!

 

 

read more
Ragam

Kabut di Riau Diperkirakan Berlangsung hingga Maret

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memeerkirakan selama Februari dan Maret, cuaca panas terjadi di Pulau Sumatera dan sekitarnya sehingga memicu kebakaran hutan.

Kabut asap terlihat pekat di jalan-jalan utama Kota Pekanbaru, antara lain di Jalan Sudirman, Tianku Tambusai, Arifin Achmad, dan Diponegoro. Kabut asap menutupi langit pekanbaru seminggu terakhir.

Aktivitas warga terganggu akibat bencana asap. sebagian warga terserang penyakit pernafasan, iritasi mata dan kulit. Udara tercemar mengandung partikel debu ini berasal dari kebakaran areal gambut di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

BMKG Pekanbaru melaporkan jumlah titik api di Riau terdeteksi 26 titik, tersebar di Kabupaten Bengkalis, Siak, Pelalawan, dan Indragiri Hilir.

Akibat kabut asap, suhu panas mencapai 35 derajat celcius melanda Pekanbaru dan sekitarnya. BMKG Pekanbaru menyatakan kabut asap belum akan melintasi batas negara karena arah angin bertiup ke barat dan selatan. []

Sumber: TGJ

read more
Green Style

Kirim Satu Jingle Berarti Menanam 10 Pohon

Holcim Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan menggelar kegiatan “Festreeval Musik Holcim 2014” sebagai dukungan dalam “Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon” yang digagas Kementerian Kehutanan.

Kegiatan ini terdiri dari dua tahap kegiatan yaitu lomba Kreasi Jingle Lagu yang bertema ‘Cinta Pohon’ dan Konser Hutan sebagai puncak acaranya, kata Direktur Relationship Holcim Indonesia, Rusli Setiawan, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Disebutkan, setiap 1 karya yang dikirimkan oleh peserta maka akan dikonversikan menjadi 10 pohon, oleh karena itu setiap peserta berkontribusi dalam menghijaukan Indonesia.

Selain itu, masyarakat juga dapat memberikan dukungan dengan teknis berupa vote karya favorit melalui akun sosial media kegiatan ini, dimana setiap 1 vote juga akan dikonversikan menjadi satu pohon.

Lima besar finalis Lomba Kreasi Jingle Lagu akan tampil pada Konser Hutan yang akan dilaksanakan pada 8 Maret 2014 di Taman Hutan Kota Tegalega, Bandung Jawa Barat.

Musisi Ipang Lazuardi yang terlibat sebagai Juri Lomba Kreasi Jingle mengaku senang dengan komitmen perusahaan untuk mengajak generasi muda Indonesia lebih mencintai lingkungan melalui Lomba Kreasi Jingle.

Untuk detail informasi dan registrasi kegiatan lomba ini dapat di akses melalui www.indonesiamenanam.com, www.membangunbersama.com, atau www.holcim.co.id.[]

Sumber: antaranews.com

read more
Energi

Menciptakan Energi dengan Berjoget

Banyak cara untuk mempelajari Bumi dengan cara-cara yang menyenangkan, di antaranya mengunjungi tenda besar Shell Energy Lab, bagian dari gelaran Shell Eco-Marathon Asia 2014, di Taman Luneta, Manila.

Jumat petang itu, ribuan anak-anak hingga orang dewasa mengantri masuk ke tenda besar berpendingin udara untuk merasakan dan mengetahui simulasi bagaimana energi itu bisa diciptakan.

Apakah itu energi berbasis minyak bumi, tenaga surya, nuklir, hingga energi berasal dari gerakan tubuh kita sendiri. Kesadaran bahwa sumber energi fosil pasti akan punah pada saatnya memaksa orang menciptakan berbagai inovasi tentang sumber energi dan Shell memiliki program pencerahan masyarakat tersendiri tentang itu.

Di wahana Dancing Hall, simulasi dan perhitungan perolehan energi itu bisa dilihat dan dirasakan semua pengunjung. Pengunjung bergembira sambil berjoget sebebas-bebasnya diiringi musik dengan ritme cepat dari seorang pemandu cakram, puluhan pengunjung bisa ditampung dalam lantai disko.

Lantai seluas 30 meter persegi itu bukan sembarang lantai, melainkan lantai akrilik yang bisa menyerap dan menyimpan energi kinetik pengunjung yang berjingkrakan untuk diubah menjadi energi listrik secara potensial.

Dengan dipandu dua dara cantik Filipina untuk melakukan gerakan-gerakan –sebenarnya sah-sah saja mau joget gaya apapun– layar monitor raksasa di depan pengunjung mencatat “perkembangan” perolehan energi listrik potensial itu dalam satuan kiloJoule.

Prinsipnya sederhana sekali, makin banyak dan dinamis gerakan –boleh lompat sekeras mungkin– makin besar energi potensial elektrik itu diproduksi dan disimpan. Konon, lantai dansa seperti ini telah diperkenalkan di banyak tempat hiburan di Eropa Barat.

Tiap sesi akan diakhiri foto bersama, yang hasil jepretan kameranya akan dipajang di layar monitor raksasa itu.

Masih ada lagi wahana yang menyimulasikan “cara” meraih energi dari gerakan gelombang naik-turun dan arah horizontal gelombang laut. Tabung besar menampung air yang diberi warna merah dan ada tuas pemutar untuk memutar air di dalam tabung vertikal itu.

Prinsip simulator yang dibuat sangat sederhana namun menarik itu juga tidak kalah sederhana, yaitu gerakan memutar dan longitudinal gaya sentripetal gelombang air laut akan menggerakkan turbin. Dari situlah energi tercipta dan disimpan untuk kemudian didistribusikan.

Walau cukup melelahkan namun banyak pengunjung yang gembira menikmati wahana demi wahana. Di satu sudutnya, terdapat gerai yang memeragakan kinerja bahan bakar beroktan tinggi andalan Shell, yaitu V-Power, yang juga dipakai tim Ferrari di ajang Formula 1.

Ahli bahan bakar Shell, Mae Asignad, menjelaskan berbagai hal tentang keuntungan jangka panjang pemakaian bahan bakar minyak itu kepada pengunjung. Alat peraga juga disiapkan oleh perempuan ahli bahan bakar yang pernah bekerja di Indonesia itu.

Sumber: antaranews.com

read more
1 6 7 8 9 10 11
Page 8 of 11